Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Risiko kanker lebih rendah dengan konsumsi Antioksidan

Risiko kanker lebih rendah dengan konsumsi Antioksidan , Anda pasti pernah mendengar tentang antioksidan, seperti Vitamin C, likopen, dan betakaroten, yang banyak terdapat pada beberapa jenis buah dan sayuran. Banyak penelitian memperkirakan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan itu, risiko terkena kankernya rendah. Berbagai bahan kimia dari tanaman yang dikenal sebagai fitokimia juga sepertinya sama fungsinya, yaitu melindungi sel dari senyawa berbahaya dalam makanan dan lingkungan, juga mencegah kerusakan sel dan terjadinya mutasi. Begitu disebutkan Jed W. Fahey, ScD, MS, salah seorang peneliti dari sekolah kedokteran di Johns Hopkins university. Fahey juga dikenal sebagai peneliti yang sedang mempelajari bagaimana sayuran membantu melindungi berbagai penyakit. Jenis makanan penangkal kanker, kalau diamati sebetulnya tidak jauh berbeda dengan jenis makanan sehat yang biasa Anda makan pula. "Artinya, makanlah banyak buah dan sayuran, serta biji-bijian

Kunyah Makanan hingga Lembut Bikin Langsing

Meski para ahli telah menyarankan untuk mengunyah makanan hingga lembut, tak sedikit dari kita tidak melakukannya. Padahal, menurut sebuah studi baru, kegiatan tersebut juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Peneliti asal Iowa State University menemukan, penambahan waktu mengunyah dapat menurunkan asupan kalori yang didapat dari makanan. Hasil temuan studi tersebut pun mendukung temuan sebelumnya yang menyatakan orang dengan waktu makan yang lebih lama pada umumnya cenderung lebih langsing. Studi yang dipublikasi dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics tersebut menganalisis kuantitas kunyahan pada makanan terhadap banyaknya kalori yang diasup, serta pengaruhnya pada berat badan. Menurut peneliti studi Constance Brown-Riggs dari Academy of Nutrition and Dietetics, mengunyah lebih lama akan memberikan kesempatan seseorang untuk menikmati tekstur dan rasa makanan dengan lebih baik. Dalam studi itu, para peneliti melibatkan peserta dengan berat badan normal,

Mulai berkeringatlah untuk berpikir lebih kreatif

Kebanyakan orang menjadikan keinginan untuk lebih langsing sebagai motivasi berolahraga. Namun, studi baru yang dipublikasi dalam jurnal  Frontiers in Human Neuroscience menunjukkan, kegiatan penghasil keringat yang satu ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas. Para peneliti asal Belanda menemukan, orang yang rutin berolahraga cenderung lebih baik dalam menghasilkan pemikiran kreatif. Menurut mereka, aktivitas fisik meningkatkan kemampuan orang untuk berpikir lebih fleksibel. Kendati demikian, para peneliti menegaskan, dampak seperti itu baru bisa dirasakan pada mereka yang berolahraga secara rutin. Ketua penelitian Lorenza Colzato dari Leiden University, Belanda, mengatakan, tim peneliti melakukan analisis terhadap dampak olahraga pada dua bagian utama dalam kreativitas, yaitu pemikiran divergen dan konvergen. Pemikiran divergen merupakan pemikiran yang menghasilkan banyak solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Sementara itu, pemikiran konvergen dapat menghasilk